BUDIDAYA IKAN HIAS
(Tugas
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran kewirausahaan)
Disusun
oleh :
Dapit
Agustian
XI
TKJ C
PEMERINTAHAN
KABUPATEN PANGANDARAN
DINAS
PENDIDIKAN
SMK
NEGERI 1 PADAHERANG
Jl.
Raya Padaherang Km. 1 Telp (0265) 655621 Desa Karangsari Kec. Padaherang
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami
panjatakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan
rahmat,taufik,hidayah dan inayah-Nya,sehingga kami dapat menyelsaikan
penyusunan makalah yang bertema “USAHA BUDIDAYA IKAN HIAS” untuk memenuhi tugas
mata pelajaran kewirausahaan.
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk menjadikan makalah ini menjadi lebih baik dan akhirnya kami harapkan pula,agar makalah ini dapat berguna nantinya.
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk menjadikan makalah ini menjadi lebih baik dan akhirnya kami harapkan pula,agar makalah ini dapat berguna nantinya.
Padaherang,21
april 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………….. 1
KATA PENGANTAR ………………. 2
DAFTAR ISI ……………… 3
BAB I : PELAKSANAAN PEMBUDIDAYAAN
1.1 Pemijahan induk
1.2 Penetasan telur
1.3 Pemeliharaan larva dan bening
1.4 Pemanenan
BAB II : ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA IKAN ARWANA
2.1 Biaya operasional dari siklus pembenihan
2.2 Keuntugan yang di dapat dari satu siklus pembenihan
BAB III : PENUTUP/KESIMPULAN
BAB I
PELAKSANAAN
PEMBUDIDAYAAN
1.1
Pemijahan induk
Masukan sekitar 6 ikan
arwana dalam kolam semen berukuran 5x5 meter dengan kedalaman 50 cm. Pasanglah
jaring plastik mengelilingi kolam setidaknya setinggi 75 cm dari permukaan air
untuk mencegah ikan melompat keluar.
Masukan beberapa akar kayu
bakau untuk menciptakan kondisi alami di sudut kolam sebagai daerah memijah.
Material batu dan pasir sebaiknya tidak digunakan karena akan menyebabkan luka
pada ikan. Daerah memijah sebaiknya terlindungi dari cahaya langsung dan
pastikan daerah tersebut bukan daerah yang ramai, berisik, atau tempat lalu
lalang orang. Indukan dipelihara di kolam ini sampai ikan mencapai kematangan
atau siap kawin dan memijah.
1.2
Penetasan telur
Setelah dikeluarkan dari mulut
pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45×45x90 cm. Temperatur
air 27-29 °C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm (mg/ I)
menggunakan aerator bukaan kecil.
Untuk mencegah infeksi akibat penanganan
larva, dalam air dilarutkan Acriflavine 2 ppm. Menggunakan teknik pembenihan in
vitro ini, Survival Rate (SR) yang didapat sampai tahap ikan dapat berenang
adalah 90-100 %.
Selama periode inkubasi, larva tidak
perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning telur belum habis,
biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium. Larva mulai berenang
ke atas bertahap ketika ukuran kuning telur mengecil. Pada minggu ke delapan,
kuning telur hampir terserap habis sehingga larva mulai berenang ke arah
horizontal. Pada tahap ini, pakan hidup pertama harus mulai diberikan untuk
mencegah larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm atau berumur 7
minggu, kuning telur terserap secara penuh dan larva dapat berenang bebas
1.3
Pemeliharaan larva dan bening
Tambahan pakan hidup yang dapat
diberikan seperti cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai bukaan
mulut arwana.
Larva yang telah mencapai panjang
10-12 cm dapat diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah untuk
mengimbangi kecepatan tumbuhnya.
1.4
Pemanenan
Inkubasi telur secara normal adalah
membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat
dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan
ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan
handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka.
Untuk melepaskan larva dari mulut
induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan ringan. Larva
dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan dalam akuarium. Jumlah larva
yang dapat mencapai 25-30 ekor.
BAB
II
ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA IKAN ARWANA
2.1 Biaya operasional dari siklus
pembenihan
No
|
Uraian
|
Volume
|
Harga Satuan
(Rp)
|
Total
(RP)
|
1.
|
Benih ikan arwana
|
20
|
50.000
|
1.000.000
|
2.
|
Peralatan dan Perlengkapan
|
1
set
|
1.000.000
|
1.000.000
|
3
|
Pakan
|
100
kg
|
5.000
|
500.000
|
3.
|
Upah pekerja
|
2
orang
|
1.000.000
|
2.000.000
|
Jumlah
|
4.500.000
|
2.2 Keuntungan yang di dapat dari satu
siklus pembenihan
SR =
90 %
Harga jual = 500.000/ ekor
Pendapatan = (20 x 90%) x 500.000
=
9.000.000
keuntungan
= Pendapatan - Biaya total
operasional
=
Rp. 9.000.000,- - Rp. 4.500.000,-
=
Rp. 5.000.000,-
BAB
III
PENUTUP/KESIMPULAN
Budi daya ikan arwana adalah salah satu usaha yang
menggiurkan, jika sudah berjalan dengan baik usaha ini bisa menghasilkan omset
yang besar. Meskipun dalam perawatan/ pemeliharaan cukup sulit namun hal
tersebut bukan menjadi kendala atau hambatan dalam melakukan usaha budidaya
ikan arwana.
Karena termasuk jenis ikan eksotik yang disukai oleh
banyak orang, harga jual ikan Arwana terbilang cukup tinggi. harganya sangat
bervariasi tergantung jenis ikan Arwana itu sendiri dan juga keunikan yang
dimiliki oleh ikan tersebut. Oleh sebab itu, budidaya ikan Arwana bisa menjadi
sebuah lahan bisnis yang menjanjikan, mengingat nilai jual ikan Arwana juga
termasuk stabil. Memelihara ikan Arwana tidaklah sulit, demikian juga dengan
cara beternak ikan ini, asalkan kita mengerti tekniknya..
DAFTAR PUSTAKA
http://h0bi-ku.blogspot.com/2013/08/cara-budidaya-dan-beternak-ikan-arwana.html