Friday 28 August 2015

KEKUATAN SEBUAH PERTEMANAN

Tags

KEKUATAN SEBUAH PERTEMANAN



Pada bulan maret 2015. Statiska.com merilis data tentang pengguna media sosial.terpampang di sana bahwa facebook menjadi market leader media sosial dengan anggota aktif sebanyak lebih dari satu milyar pengguna.sementara QQ dan whatsApp menduduki peringkat kedua dan ketiga dengan masih 800 juta dan 700 juta pengguna  .
                Seiring makin murahnya harga smartphone, jumlah engguna media sosialpun di perkirakaan akan terus bertambah. Apalagi saat ini memilikin akun dunia media sosial adalah bagian dari gaya hidup.Tampa disadari, semua itu membentuk komunitas pertemanan virtual yang anggotanya berinteraksi dan berkomunikasi tidak hanya tentang hal-hal sehari-hari dan ungkapan perasaan, tetapi juga tentang hobi,tentang barang-barang yang di beli bahkan tentang  kondisi sosial, ekonomi dan poloitik.
                Dari sudut pandangan analytich, virtual community atau komunitas maya saat ini memunyai nilai dan kekuatan yang sama dengan komunitas nyata(offline). Apa manfaat  komunitas maya bagi analytich?
Virtual Community,Mengapa Bisa Berkembang Pesat?
                Virtual community adalah istilah untuk sekelompok individu yang membentuk jejaring sosial dengan memanfaatkan aplikasi berbasis internet. Pada awalnya kita mengenal mailing  list(milis),dan secepat kilat berkembang pesat di dukung dengan banyaknya aplikasi media sosial.Ada dua faktor penyebab berkembang pesatnya komunitas maya, yaitu perkembangan teknologi internet(WEB 2.0)dan perkebangan teknologi smartphone.
Apakah yang dimaksud dengan WEB 2.0?
                Teknologi internet WEB 2.0 Menjawab kekurangan teknologi WEB 1.0, Yang hanya bisa menyajikan informasi (Content) statis dan bersifat satu arah (dari sumber informasi). Pembaca (penerima informasi) hanya dapat membaca tetapi tidak ada fasilitas untuk menyampaikan tangpapan.
                Kalaupun tersedia kesemptan untuk menanggapi sifatnya real time.misalnya,membalas(me-reply)sebuah posting di milis.WEB 2.0 memungkinkan terjadinya komunikasi timbal balik secara cepat.menurut Andrew McAfee, WEB 2.0 memiliki karakter S.L.A.T.E.S. yaitu search (kemampuan menemukan informasi hanya berdasarkan keyword), Links(tersedianya tautan  ke informasi /conten terkait yang ada di internet) Authoring (memungkinkan membuat dan memperbaharui informasi/conten yang tepat di lakukan secara kolaboratif oleh banyak anggota komunitas untuk mengubah,menambah,bahkan membatalkan contenyang ada),Tags (tersedianya fasilitas bagi pengguna untuk memberi kategori terhadap yaitu conten dengan feature tagging.Tag,karena di berikan secara bebas oleh banyak anggota sebuah komunitas, yang kelamaan membentuk folk taxonomies), Extensions(berkembangnya teknologi softwere yang menjadikan web tidak hanya menjadi sebuah server dokumen tetapi juga menjadi sebuah platform aplikasi), Signals ( feature ini memungkinkan pengguna untuk memberi notifikasi kepenulis sebuah informasi/content jiga terjadi perubahan terhadap content tersebut.Contohnya pengguna RSS).

Apakah Kaitan Sosial Network Dan Social Media ?
                Menurut Valdis Krabs (pendiri orgenet, LLC, konsultan manajemen, peneliti, dan developer softwere in flow untuk menganalisis jaringan sosial), social network atau jejaringan sosial adalah peta yang menggambarkan hubungan dan aliran informasi antara orang , kelompok, organisasi, komputer, atau entitas lainnya, yang berfungsi sebagai sumber/pengelola informasi/pengtahuan. Hubungan itu membentuk akibat interaksi antar pengguna sosial .
                Sementara social media adalah aplikasi berbasis internet yang menjadi sarana terbentuknya sebuah jejaring sosial di dunia maya . tetapi jejaring sosial terbentuk tidak hanya karena media sosial, melainkan juga karena setiap interaksi antar objek secara alamiah akan membentuk jejaring.
Apakah itu SNA-Social Nerwork Analysis?
                Social nerwork analysis(SNA) adalah metode untuk memvisualkan aneka objek dan hubungannya, dan memungkinkan kita menjadi mengindentifikasi bagimana cara terbaik untuk berinteraksi. Cara visualisasi yang digunakan adalah dengan node(titik) yang merepresentasikan objek di dalam jejaring (bisa user,bisa benda) dan garis yang menghubungkan antar titik. Garis ini menyatakan bentuk hubungan antara objek yang satu dengan objek yang lainnya.
                SNA tidak hanya digunakan untuk menggambarkan hubungan yang terjalin di media sosial,tetapi juga dapat di manfaatkan untuk mengambarkan hubungan yang ada di dalam databas. Contoh berikut menggambarkan hubungan yang terjadi antara data nasabah bang yang ada. Aneka objek menggambarkan nasabah, jenis transaksi, dan informasi lain terkait transaksi dan nasabah tesbut, misalnya alamat.
                Dengan melakukan visualisasi, interaksi yang terjadi antar nasabah dapat di lihat dengan lebih mudah. Selain itu, visualisasi juga memampukan identifikasi terhadap beberapa hal yang perlu di tindak lanjuti.Misalnya ketika ada beberapa hal yang perlu di tindaklanjuti.Misalnya ketika ada beberapa nasabahyang berbeda tetapi alamatnya sama. Atau ada transaksi yang melibatkan nasabah-nasabah yang bisa dicurigai sebagai tindak pencucian uang.
 Bagaimana melakukan analisis sebuahJaringan sosial?
                Visualisasi sebuah jejaring sosial tidak hanya menggambar fakta hubungan, tetapi juga bisa dianalisis sifat dan pengaruh anggota jejaring terhadap keseluruhan jejaring sosial yang terbentuk. Seseorang ahli jejaring sosial, david krackhardt, menggunakan konsep centrallity, yakni menggambarkan sebuah ukuran “tingkat kepentingan” suatu objek atau suatu kelompok jejaring di dalam jejaring sosial.
                Degree Centrality : “degree” atau ‘derajat’ sebuah node yang menyatakan jumlah hubungan langsung yang dipunyai sebuah node. Dalam bahasa umum, dapat di artikan sebagai banyaknya teman yang terhubung langsung dengan orang tersebut (sosialita jejaring sosial). Namun yang harus diperhatikan di dalam konsep analisis jejaring sosial adalah banyak sedikitnya derajat node belum tentu berguna. Yang menentukan adalah bagaimana sebuah node memengaruhi keseluruhan komunitas. Sebagai contoh jejaring di bawah ini, node_DINA memiliki jumlah koneksi terbanyak. Namun node tersebut terhubung dengan aneka node lain yang sudah saling terhubung. Artinya, DINA mungkin sosialita di dalam jejaring tetapi tidak cukup mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi keseluruhan jejaring.
                Betweenness Centrality: Berbeda dengan DINA yang sosialita, HARI mempunyai hubungan langsung yang lebih jejaring. Tiap HARI mempunyai sebuah lokasi yang paling baik di keseluruhan jejaring. Dia adalah seorang broker. Ia memainkan peran sangat penting di jejaring, tetapi sayangnya HARI merupakan titip point off failure. Tanpa HARI, maka IKAH, KRIS dan JUNE akan terputus dari jaringan dari kelompok DINA. Ini lah HARI disebut betweenness Centrality, karena titik ini akan mempengaruhi apa yang mengalir dan apa yang tidak didalam jejaring.
                Closeness Centrality: Ferry dan Gerry mempunyai hubungan yang lebih sedikit dari pada DINA, tetapi mereka mempunyai kelebihan yaitu dapat mengakses titik-titik yang lain dengan lebih cepat / pendek dibanding dengan yang lainnya. Mereka mempunyai posisi untuk memantau aliran informasi di dalam jaringan. Ini adalah posisi terbaik untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam jaringan.
BAGAIMANA MEMANFAATKAN JEJARING SOSIAL?
                Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari jejaring sosial, bebrapa diantaranya adalah:
1.       Komunikasi
Dengan memahami bentuk jejaring, kita dapat mengidentifikasi anggota jejarang yang berperan penting. Kita dapat memanfaatkan orang-orang tersebut untuk menyampaikan ke anggota komunitas. Pesan ini bisa berupa nilai-nilai maupun produk ( Promosi).
Salah satu strategi komunikasi terbaru dengan memanfaatkan jejaring sosial adalah user generated conten. Strategi ini pernah dilakukan sebuah restoran cepat saji diamerika. Restauran tersebut meluncurkan promo berupa pemberian gift senilai $5 dan $10 bagi pengunjung yang melakukan check-in diaplikasi media sosial pada hari dan jam tertentu. Ternyata, dalam suatu HARI, promo ini dapat meningkatkan check-in sebanyak 33% dan menghasilkan 50 artikel di blog dan ratusan ribu kicauan di twitter.
2.       Custumer profiling
Dengan makin kaburnya batasan komunitas maya dan nyata di dalam kehidupan sehari-hari, apa yang terjadi di dalam jejaring sosial cukup mereppresentasikan dunia nyata. Oleh karena itu, dengan melakukan profiling anggota jejaring sosial, kita dapat memahami kelompok dan prilakunya di dunia nyata.profiling ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan promosi yang lebih fokus dan terarah sehingga hasilnya lebih singnifikan tapi biayanya lebih murah.
3.       Loyalty Program
Perusahaan dapat membentuk jejaring sosial untuk menjalin hubungan jangka panjang pada pelanggan. Misalnya, pelanggan di beri penawaran kemudahan atau diskon tambahan bagi yang bergabung di dalam komunitas yang di buat dan mengajak orang lain untuk bergabung.
Kemudian disusun program bagi pelanggan untuk meng update status setiap kali melakukan transaksi. Akumulasi dan transaksi pelanggan dalam jangka waktu tertentu akan mendapatkan voucher belanja. Strategi ini akan membuat pelanggan bertahan dan setia ( loyal). Selanjutnya dengan menjalankan komunikasi yang efektif, hal-hal yang telah di jelaskan di atas dapat dijalankan.


EmoticonEmoticon