Friday, 28 August 2015

Tren Komputasi Awan Masuki Era Hybrid

Tags

Tren Komputasi Awan Masuki Era Hybrid


Salah satu kendala terbesar dalam implementasi cloud computing, khususnya public cloud, adalah kekhawatiran para pemimpin TI tentang keamanan (security) untuk menaruh workloads dan data di cloud. Inilah salah satu facktor yang memicu lahirnya komputasi awan jenis hibryda alias hybrid cloud, yakni lingkungan cloud  dimana teknologi yang dipakai oleh public cloud bisa diimplementasikan didalam perusahaan.
Apa Itu Hybrid Cloud ?
            Seperti tercermin dari namanya, hybrid cloud adalah kombinasi public cloud  yang dipakai bersama-sama (multi-tenancy) dengan infrastruktur private cloud, yang digunakan dalam satu perusahaan. National Institute of standards and technology (NSIT) mendefinisikan hybrid cloud sebagai komputasi cloud dengan komposisi paling tidak satu private cloud dan satu public cloud. Keduanya beroperasi secara terpisah dan mandiri, tapi dihubungkan dengan jalur komunikasi yang diamankan oleh teknologi enkripsi. Dengan demikian, data dan aplikasi data dapat dipindah-pindahkan dari awan private ke public cloud atau sebaliknya dengan aman.
          Hybrid cloud memungkinkan setiap organisasi untuk menyimpan data yang paling sensitif di private cloud memanfaatkan teknologi cloud computing. Sementara organisasi juga mendapat fasilitas untuk memanfaatkan sumber daya komputasi dari public cloud.
Manfaat Hybrid Cloud
          Satu manfaat yang paling jelas dari penerapan Hybrid cloud adalah memiliki sendiri instruktur didalam perusahaan (on-premise) private cloud yang tidak tergantung pada instruktur diluar (public internet). Ketergantungan pada awan publik dapat menimbulkan masalah pad access time dan latency, dan juga beresiko ketergantungan pada penyedia layanan awan public.
          Dengan memiliki infrastruktur private cloud , kemampua menjalankan workload bisa lebih terjamin. Sementara pada saat yang sama, organisasi mampu memanfaatkan jasa dari public cloud untuk mengatasi failover dan pada saat ada kebutuhan komputasi yang melebihi kemampuaan infrastruktur on-premise. Misalnya, ketika diakhir tahun untuk tutup buku perusahaan, workload akan meningkat dengan drastis atau, perusahaan dibisnis retail yang mengalami beban kerja tinggi saat menghadapi musim-musim belanja tertentu, atau saat secara online menjual produk baru yang diminati banyak orang.
          Dalam situasi seperti ini, departemen TI dapat memanfaatkan infrastruktur public cloud mereka tidak perlu membangun atau menambah infrastruktur private cloud, karena akan memboroskan anggaran ketika infrastruktur itu menganggur diwaktu workload sedang rendah.
Penerapan Hybrid Cloud
          Penerapan hybrid cloud  bisa dimulai dari dua pendekatan:
Dimulai oleh pendor yang menyediakan solusi untuk private cloud dan telah membangun kerjasama dengan penyedia layanan public cloud. Organisasi atau perusahaan hanya memilih kombinasi tandem dari public-private cloud sesuai dengan kebutuhan mereka atau bisa juga organisasi atau perusahaan membangun private cloud terlebih dahulu. Kemudian perusahaan mencari penyedia layanan public cloud  terbaik yang memiliki kemampuan menghubungkan dan mengintegrasikan awan priavat yang sudah ada dengan awan public milik penyedia layanan public cloud  dalam mengimplementasikan hybrid cloud ada tiga kriteria terpenting: security (keamanan), connectivity (konektifitas), dan portability.
          Kriteria keamanan alias security selalu dan akan menjadi kriteria yang paling penting didalam penerapan cloud computing, termasuk hybrid cloud. Arsitektur hybrid cloud adalah perpanjangan atau extention dari private cloud. Maka departemen TI harus menerapkan tingkat keamanan terbaik khususnya dalam memilih publik cloud. Mengacak (encryting) data pada saat transit, kunci pengamanan untuk server, pengelolaan akses, kejelasan siapa yang memiliki apa, dan manajemen perubahan (change management) sangat mutlak harus didefinisikan dan dioperasikan.
          Hubungan atau konektivitas antara public dan private cloud  harus menyediakan pasilitas untuk memungkinkan tngkat keamanan yang tinggi untuk aliran data akses oleh pemakai dan interaksi antara aplikasi di  dan private cloud. Hubungan ini bisa lewat VPN yang menyediakan isolasi IPSec dan pengacakan data (encriptyon)  atau lewat koneksi WAN langsung dari awan public dan private. Koneksi WAN dapat tersedia secara terpisah atau lewat ISP yang sudah memenuhi kriteria keamanan yang ditentukan. Baik VPN maupun koneksi langsung lewat WAN harus mampu menghubungkan infrastruktur fisik maupun virtual dari public dan private cloud.
Dengan Hybrid, departement TI memiliki tingkat fleksibilitas dan kontrol yang lebih tinggi dalam menyediakan sumber daya komputasi, penyimpanan data dan aplikasi yang paling optimal”.
          Setelah keamanan dan konektivitas dibereskan, pengguna harus memerhatikan portabilitas antara kedua cloud portabilitas ini bisa menyita banyak waktu dan tenaga tetapi juga memberikan nilai yang sangat tinggi untuk organisasi yang menerapkan hybrid colud. Kemampuan memindahkan dan mengalihkan sumber daya komputasi, data, aplikasi antara public cloud dan private cloud  adalah nilai tambah yang paling besar dari penerapan hybrid cloud.
          Dengan hybrid cloud, sumber daya komputasi akan sangat elastis dan mampu mencukupi sumber daya untuk menjalankan workload diatas platform virtual (virtual machine) yang tidak tergantung kepada satu operating system. Data harus bisa mengalir dengan lancar, efisien, dan aman antara dua model cloud tersebut. Dengan demikian, kita memiliki akses penyimpanan data yang tidak terbatas dan memiliki interoperabilitas aplikasi yang tinggi. Dengan kata lain kompatibilitas antara public dan private cloud menjadi sanfat vital, dimana departemen TI harus dapat mengakses bahasa pemrograman, API dan application framework  yang sama sehingga aplikasi bisa dipindah-pindahkan dan di integrasikan dengan baik.
Pleksibilitas dan kontrol tinggi
          Dengan hybrid, departemen TI memiliki tingkat pleksibilitas dan kontrol yang lebih tinggi dalam menyediakan sumber daya komputasi penyimpanan data dan aplikasi yang paling optimal. Hybrid cloud  dapat menjadi strategi yang lebih efektip khususnya untuk organisasi yang membutuhkan keamanan dan phiysical presence harga yang harus dibayar dengan hybrid cloud adalah infestasi perangkat keras dan lunak untuk private cloud  departemen TI bisa memilih infrastruktur Hardware dan Software yang sesuai dengan kebutuhan beban kerja, tetap bisa mengontrol sumber daya komputasi yang paling fital, dan pada saat yang sama memiliki fasilitas pengalihan ke public cloud  pada saat dibutuhkan (burst-mode) yang lebih ekonomis dan menjaga tingkat keamanan yang dibutuhkan.


EmoticonEmoticon